Entri yang Diunggulkan

DRUM CORPS GITA ABDI PRAJA MENGIRINGI ARAK-ARAKAN PIALA ADIPURA KOTA BUKITTINGGI

Baso - Kamis (3/8) Cuaca mendung nan sejuk menyelimuti kota bukittinggi seiring dengan sumringahnya Pemkot bukittinggi dan masyarakat b...

Kamis, 23 Februari 2017

PEMBEKALAN PRAKTEK LAPANGAN ANGKATAN XXV & XXVI IPDN KAMPUS SUMATERA BARAT

Baso – Praktek lapangan bagi satuan praja IPDN kampus sumatera barat tinggal menghitung hari. Kurang dari satu bulan lagi seluruh satuan praja IPDN kampus Sumatera Barat baik Nindya maupun Madya praja akan meninggalkan lembah Marapi dan mendarat di perbatasan NKRI, yaitu pulau kecil bernama Natuna yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Berbagai persiapan pun telah dilakukan baik oleh pihak kampus maupun oleh pihak pemerintah daerah Kabupaten Natuna.

Dalam rangka memantapkan persiapan praktek lapangan (PL) tersebut pihak IPDN kampus Sumatera Barat mengundang Pemda Kabupaten Natuna untuk memberikan pembekalan kepada peserta praktek lapangan. Pembekalan praktek lapangan tersebut dilakukan di Gedung Dharma Satya (Auditorium) IPDN kampus Sumatera Barat.



Kegiatan pembekalan ini diawali dengan upacara bendera bersama pemerintah daerah Kabupaten Natuna pada hari senin (20/2/17). Pada upacara tersebut terlihat Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si bertindak sebagai inspektur upacara, dalam penyampaiannya beliau menekankan kepada seluruh satuan praja IPDN kampus Sumatera Barat agar tidak melakukan tindakan kekerasan, baik dari senior kepada junior maupun sesama rekan satu tingkat.


Pembekalan Praktek Lapangan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai dari tanggal 20 Februari 2017 sampai dengan tanggal 21 Februari 2017, dengan narasumber yaitu Bupati Natuna dan bebepara kepala OPD dari Kabupaten Natuna. Pada pembekalan praktek lapangan ini para narasumber menekankan kepada para praja selaku perserta praktek lapangan untuk turut membantu para perangkat desa dalam membenahi peremasalahan yang ada terutama pada bidang administrasi desa.
Pada saat pembekalan berlangsung, ada hal menarik yang dapat membuat hati para praja IPDN kampus Sumatera Barat menjadi bangga. Hal menarik tersebut terdapat pada jajaran pejabat kabupaten Natuna, mulai dari Bupati sampai dengan kepala OPD Kabupaten Natuna yang bersal dari lulusan yang sama, yaitu lulusan dari sekolah tinggi kepamongprajaan atau biasa dikenal dengan istilah purna praja.



Walau pun terhitung masih terlalu dini untuk melaksanakan pembekalan, mengingat kegiatan praktek lapangan baru akan dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2017 nanti, kegiatan pembekalan ini dapat dibilang cukup menarik dan tidak menjadikan para praja bosan dengan materi-materi yang disajikan. Hal ini dikarenakan para pemateri/narasumber masih merupakan purna praja, sehingga tahu betul apa yang dapat membuat para praja menaruh perhatian penuh terhadap materi yang disampaikan.


Di sela kegiatan pembekalan, tamu istimewa kita ini ternyata mau menyempatkan diri untuk ikut melaksanakan upacara makan siang di Gedung Menza Nusantara. Sehingga dengan bergabungnya tamu istimewa ini memberikan warna baru pada kegiatan upacara makan siang pada hari senin tersebut.

 Kegiatan pembekalan yang singkat ini ternyata dapat memberi dampak yang sangat berarti bagi para peseta. Memberikan gambaran-gambaran yang cukup jelas tentang lokasi praktek lapangan yang akan mereka tuju. Serta turut memberikan semangat yang tinggi kepada para peserta praktek lapangan untuk segera mendarat di pulau Natuna yang masih menjadi kebanggaan NKRI.










Rabu, 08 Februari 2017

PASUKAN INTI BERLAGA DALAM PROSESI PERNIKAHAN PURNA PRAJA


Baso- Pasukan Inti IPDN kampus Sumatera Barat untuk kesekian kalinya mendapat undangan untuk berlaga  dalam prosesi pernikahan Purna Praja Dharma Asthra Brata. Namun pada prosesi kali ini ada yang berbeda dari biasanya, yang berbeda adalah sang mempelai pria merupakan purna praja IPDN angkatan XX  yang masih merupakan pengasuh di IPDN kampus Sumatera Barat.


Acara prosesi pernikahan ini dilakukan oleh Pasukan Inti (PASTI) kampus Sumatera Barat angkatan XXV dengan mengikutsertakan Humas dan Protokol dari Praja IPDN. Tidak bisa dipungkiri setiap kedatangan anggota PASTI di berbagai acara banyak dari para tamu yang meminta untuk foto bersama, awal kedatangan mereka layaknya seperti pejabat negara “Semua mata tertuju pada mereka”.

Acara prosesi ini dilaksanakan pada hari senin (6/2/2017) pukul 11.00 WIB. Pernikahan bagi purna praja IPDN angkatan XX yang selaku mempelai pria Anggi Setiawan, S.STP dengan mempelai wanita drg. Lisya Soraya Adriana dan selaku inspektur prosesi pernikahannya adalah Direktu IPDN kampus Sumatera Barat, Dr. H. Abdul Malik, MM. Acara Prosesi yang dilaksanakan di kota Solok ini berjalan dengan lancar tanpa ada masalah. Yang bertindak sebagai danpas (komandan pasukan) adalah NP. Muhammad Iqbal Husaini dengan membawa sebanyak 30 orang pasukan.


Prosesi ini merupakan tradisi korps praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri dalam mengantar sekaligus memberikan penghormatan kepada purna praja yang akan melangkah memasuki lembaran kehidupan rumah tangga. Tampak dalam prosesi tersebut, barisan Pasukan Inti IPDN kampus Sumatera Barat dengan langkah perlahan mengiringi kedua mempelai memasuki dalam ruangan sekaligus menghantar kedua mempelai ke mimbar pernikahan.  Prosesi ini kemudian membentuk formasi Bintang Astha Brata yang merupakan symbol bagi seseorang pemimpin berjiwa pamong praja,pembentukan formasi Bintang Astha Brata mengelilingi kedua mempelai Selanjutnya Direktur IPDN kampus Sumatera Barat, Dr. H. Abdul Malik, MM. menyematkan cincin purna praja kepada mempelai pria dan diteruskan  dengan pemberikan kain Dharma Wanita kepada mempelai wanita. 

Prosesi pernikahan purna praja Dharma Astha Brata memiliki arti bahwa prosesi ini sebagai simbol pembekalan bagi purna praja sebagai Abdi Negara dan Abdi masyarakat yang berlaku dengan jiwa Astha Brata.  Dijelaskan oleh pembawa acara bahwa Astha Brata merupakan wejangan yang berisikan delapan laku, delapan perbuatan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin berjiwa pamong praja. Purna Praja dituntut menyelami antara lain watak matahari yang memberikan kehidupan, watak bulan yang menerangi, watak bintang yang menjadi pedoman arah, watak Angin yang senantiasa bergerak, watak Mendung yang berwibawa, watak Api yang memberikan semangat, watak Samudera yang berpandangan luas dan watak Bumi yang memberikan kemakmuran.

Dengan iringan narasi dari pembawa acara, kedua mempelai melangkah menuju  pelaminan. “Pamong Praja Muda, kini tibalah engkau ke gerbang masa depan. Jadikanlah pengabdianmu laksana pilar yang menjadi penyangga bangsa ini. Wahai putri pilihan, jadilah engkau laksana melati yang putih. Senantiasa tunjukkan kerelaan dan keikhlasanmu sebagai pendamping setia. Pamong Praja Muda selamat menempuh hidup baru dalam bahtera kebahagiaan, mengemban tugas membina rumah tangga sekaligus tugas sebagai Abdi Negara dan abdi masyarakat. Bentuklah keluarga yang sakinah, didalamya engkau akan menoreh sebuah sketsa kehidupan masa depan. Lahirkan putra-putri Indonesia yang membanggakan sebagai generasi penerusmu mewarisi cita-cita luhurmu mengabdi kepada masyarakat dan akan selalu berbakti kepada Nusa dan bangsa”.

Diakhiri dengan laporan kepada kedua mempelai oleh pemimpin pasukan, pasukan Prosesi meninggalkan ruang acara dan dilanjutkan dengan pengambilan foto bersama kedua mempelai.