Foto Bersama Kepala Biro I IPDN dengan Praja IPDN Kampus Sumbar beserta Civitas Akademika dan Pihak BPTUHPT |
Baso - Balai
Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) di Kecamatan Luak
Mungo, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu
rangkaian dinas pesiar terpimpin bagi Praja IPDN Kampus Sumatera Barat, yang
hal ini diwakili oleh Satuan Madya Praja (Tingkat II) yang didampingi oleh
beberapa pimpinan selaku pendamping kegiatan tersebut. Kegiatan ini sekaligus memberikan pengalaman
dan ilmu mengenai peternakan pada umumnya, sehingga diharapkan kedepannya praja
IPDN sebagai salah satu kader ASN pada pemerintahan di Indonesia dapat
menerapkan ilmu yang didapat agar berguna kelak ditempat mereka mengabdi.
Hal
menarik yang bisa di nikmati di kawasan Padang Mengatas (baca minang: Padang Mangateh) ini selain kita bisa
bercengkrama sekaligus mempelajari cara mengembangbiakkan ternak-ternak
unggulan khususnya sapi. Kita juga dimanjakan oleh eksotisme pemandangan alam
yang membuai mata para pengunjung kawasan Padang Mengatas ini. Tak jarang
banyak sekali para wisatawan yang mengunjungi tempat ini untuk sekedar
mengabadikan momen pada beberapa spot foto tertentu yang seolah-olah membuat wisatawan
tersebut berada di New Zealand. Hal tersebut dikarenakan Kawasan Padang
Mengatas ini memiliki hamparan padang rumput hijau yang luas dengan suasana
sejuk dan segar.
Pengarahan Kepala Biro I IPDN kepada Praja IPDN Sumbar |
BPTUHPT
tidak hanya mengembangbiakkan ternak unggul dan pakan ternak saja, balai ini juga dapat
memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin menjadi seorang Inseminator
sapi. Menurut Bapak DR. Yusharto, M.Pd selaku Kepala Biro I Bidang Akademik,
Perencanaan, dan Kerjasama IPDN yang kebetulan menyusul rombongan IPDN Kampus
Sumbar ke tempat tersebut, bahwa Indonesia saat ini butuh sekitar 500 ribu Inseminator sapi.
“Saat
ini Indonesia masih melakukan impor sapi guna memenuhi konsumsi daging sapi di
dalam negeri, sehingga Indonesia masih sangat membutuhkan sekitar 500 ribu Inseminator sapi. Sedangkan pada saat ini hanya terdapat ratusan Inseminator
saja di seluruh Indonesia.” ujarnya.
Beliau
juga menambahkan harus adanya kerjasama antara BPTUHPT dengan IPDN untuk
memberikan pelatihan bagi Praja IPDN sebagai Inseminator sapi sehingga setidaknya
dapat membantu Pemerintah dalam mencapai target akan kebutuhan Inseminator di
Indonesia dan bisa menjadi seorang Aparatur Sipil Negara yang setidaknya mampu memahami seluk beluk peternakan khususnya sapi. ~BAKABA~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar